Kamis, 12 Juli 2018

Honest Review Lasagna Pizza Hut

Tutupnya karton euy

Alkisah saya memesan lasagna pizza hut dengan gofood karena malam itu perut terasa lapar. Bermodalkan sisa dana gopay, saya menghabiskan 48.000 untuk lasagna dan 4.000 sebagai ongkos ojolnya. Sekitar 30-40 menit kemudian, datanglah sang gojek membawa makanan yang saya pesan. Dari luar terasa masih hangat mantab. Lantas saya masuk ke kamar untuk segera menikmati lasagna tersebut.

tuh kan miring ke sisi pojok bawah kanan

Seperti biasa, terdapat selebaran PHD dan sepaket garpu sendok serta tisu. Wadah lasagnanya seperti alumunium foil yang umum digunakan untuk microwave. Begitu dibuka, saya mendapati bahwa posisi lasagnanya miring ke satu sisi. Hmm mungkin karena sang gojek berkelak-kelok di jalanan dengan semangatnya. Namun tak mengapa. Sama sekali tak berpengaruh ke cita rasa. Hanya saja jadi sedikit gagal estetik untuk difoto hehehe.

susah bedain antara lapisan tepung dengan keju mozanya.. sama-sama putih sih wkwk

Untuk pertama kalinya saya mencoba makanan asal italia ini. Yakni lasagna. Saya mulai cicip dari pinggirannya. Saya tusuk dengan garpu dan sobek sedikit dengan sendok. Hmmmmmmm terasa sekali keju mozarellanya nendang di lidah. Saya jadi senang sekali dan mulai berekspektasi tinggi untuk sendokan berikutnya. Saya habiskan dulu pinggirannya yang ada keju mozarella, lalu beralih ke bagian lainnya.

Tatkala garpu saya tusukkan kembali, keluarlah saus berwarna merah tua orannye yang terasa seperti saus spagetti. Bolognaise. Hmm hmm hmmmmm. Senang sekali saya memakan sobekan lapisan tepung yang ditempeli banyak bolognaise. Hanya saja ... dari tadi saya coba cari beef-nya malah gak nongol-nongol. Padahal menu yang saya pesan itu namanya “beef lasagna.” Tapi kok beef-nya mana??? Ya kerasa sih beef-nya ada satu, dua, tiga, kenyil-kenyil di lidah. Cuman ya itu lho ... kok gak banyak???

Dari sini saya coba menilik kembali cita rasa lasagna yang saya makan ini. Asin gurihnya keju mozarella cuma terletak di lapisan paling atas saja. Lapisan bawah-bawahnya hanya lapisan tepung biasa yang diisi oleh banyak saus bolognaise yang gurih-gurih khas. Lengkap dengan beef juga, yah walau sedikit sekali. Jadinya sih menurut saya gak terlalu worth it. Masih mending yang menu pasta pizza hut yang lain seperti spagetti tuna krim dengan katsu atau beef spagetti. Yah, hitung-hitung pengalaman.

Saran dari saya, bilamana kamu hendak makan lasagna pizza hut, mending langsung ke outletnya saja ketimbang pesan antar. Mengapa? Karena jauh lebih estetik dan kemungkinan daging cincangnya lebih terasa karena jumlahnya lebih banyak. Apalagi terkadang kalau pesan via ojol harga makanannya jadi agak beda dikit dari harga yang terdapat di outlet.

Untuk segi rasa udah pasti gurih-gurih unch ya. Mantab. Hanya kurang jumlah beef-nya aja. Dan kalo ditanya kenyang atau enggak, ya kayak ganjel perut aja sih. Gak sampe kerasa kenyang banget. Yang jelas rasa laper langsung hilang seketika (setelah dimakan sampai habis lho yaa). Dan sekedar tambahan, gak ada saus sambel/tomat ya kalo kamu pesan lasagna via delivery. Kalo pizza ya iya baru dapet, hehe.

Ok, sekian dulu ya dari saya untuk honest review kali ini. Maaf karena pas bagian saus bolognaise dan beef-nya lupa kepotret gara-gara saking enjoy makan. Nantikan review kuliner berikutnya juga ya! See you next time!

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda